Kamis, 19 Januari 2017

Dari Bayan Untuk Indonesia Inklusif

Karang Bajo ( SID).  Buku yang berjudul Dari Bayan Untuk Indonesia Inklusif Karia dari Solidaritas Masyarakat Untuk Transparansi (SOMASI ) Nusa Tenggara Barat, Tim Penulis Raden Sawinggih, Renadi, Fawaizul Umam, Iwan Tanjung, Sutarna, Hendri Yadi dan Yusuf Tantowi telah terbit untuk masyarakat Bayan di cetak sejak 1 Nopember 2016,buku ini bisa di peroleh di perpustakaan masyarakat adat Bayan. 20-01-2017.

Bupati Lombok Utara Dr.H. Najmul Akhyar, SH. MH, menyampaikan dalam kata Pengantar bahwa bliau selaku Kepala Daerah menyambut dengan gembira terbitnya buku” Dari Bayan Untuk Indonesia Inklusif” kahadiran buku ini akan semakin memperkaya khazanah pengetahuan kita terhadap perkembangan masyarakat adat di Kabupaten Lombok Utara, Terbitnya buku ini juga kita harapkan bisa menjadi rujukan, referensi dan dapat mengurai kekeliruan dalam memahami berbagai tradisi yang masih di pegang oleh masyarakat adat.

Pada beberapa kali pertemuan dengan teman teman dari SOMASI NTB, Bupati menyatakan sangat mendukung semua kegiatan Program Peduli di KLU, Beliau Mengganggap itu sebagai upaya dan kontribusi masyarakat sipil dalam mempercepat pembangunan berdasarkan kemampuan serta sumberdaya yang mereka miliki. Apalagi tujuan program Peduli sangat mulia, mendorong keadilan sosial  ekonomi bagi komunitas masyarakat adat.

Selama ini KLU sering dijadikan oleh daerah daerah lain sebagai referensi, Masyarakat KLU dinilai sebagai masyarakat yang masih teguh menjaga dan memelihara nilai nilai budaya dan pranata adat. Tak heran kalau kemudian banyak orang yang datang berkunjung dan Belajar ke KLU. Kita selaku warga KLU mesti bersyukur  akan hal ini yang tentunya bisa kita jadikan modal bagi pengembangan sumber daya manusia dan kebudayaan di daerah kita. Ini sekaligus menjadi kelebihan kita dengan daerah derah lain.

Dalam Cara berpakaian saja misalnya, selendang dengan tangan kiri dimasukkan. Itu maksudnya kita tidak boleh melayani tamu dengan tangan kiri. Rasa Memiliki nilai dan pranata adat masi kuat. Kehadiran pranata adat akan menopang nilai nilai agama. Cara orang tua kita memperkenalkan agaman melalui adat. Kita tidak boleh mempertentangkan adat dengan agama karena sejatinya keduanya saling mendukung dan melengkapi. Prinsip yang kita pegang, Adat bersandi Agama.

Dalam Bentuk Bangunan Misalnya, kita punya berugak, bangunan berugak biasanya selalu lebih tinggi dari bangunan tempat kita tinggal. Itu maksudnya supaya kita memuliakan tamu yang berkunjung kerumah kita. Beliau melihat itu cara orang orang tua memperkenalkan agama kepada kitaamelalui adat. Karenanya kita tidak boleh mempertentangkan adat dengan agama. Prinsipnya Tetap Adat bersandi agama.

Karenanya dalam visi misi Bupati - Wakil Bupati di sebutkan untuk membentuk Majelis Kerama Desa (MKD). MKD ini nanti akan di bentuk di setiap desa di KLU. Ia akan berperan untuk menyelesaikan berbagai persoalan sosial yang terjadi di desa melalui pendekatan adat. Karena Persoalan yang diselesaikan secara adat dan budaya hasilnya jauh lebih baik. Selain tidak memerlukan biaya yang sangat besar tetapi supaya yang menang tidak menjadi sombong dan yang kalah tidak menjadi dendam atau sakit hati.

Hutan saja kalau dijaga secara bersama-sama oleh masyarakat tidak berani ditebang dari pada dijaga oleh polisi hutan (Polhut). Selain itu masyarakat adat juga memiliki cara dan strategi tersendiri dalam menjaga ketahanan pangan dengan nilai-nilai kearifan lokal. Keterampilan dalam menjaga ketahanan pangan ini juga patut kita beri perhatian serius kedepan. Intinya H. Najmul Akhyar mewakili pemerintah daerah Lombok Utara sepakat untuk mendukung nilai nilai kearifan lokal. Progam Peduli itu Menurut H. Najmul Akhyar, bagian dari kolaborasi bersama antara komunitas masyarakat adat, kelompok sipil dan pemerintah untuk terus merevitalisasi nilai-nilai luhur atau pranata adat yang di wariskan oleh orang-orang tua kita terdahulu.

Bupati Lombok Utara mengucapkan terimakasih kepada SOMASI NTB, Yayasan Satunama Yogyakarta, Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ( Kemenko KMK) republic Indonesia yang sudah melaksanakan Program Peduli Inklusi Sosial di Kabupaten Lombok Utara. H. Najmul akhyar percaya Program Peduli sangat bermamfaat untuk mengurangi kesenjangan sosial di tengah masyarakat.

Harapan Bupati KLU agar semua komponen masyarakat Lombok Utara dapat merasakan dampak pembangunan secara merata, Lombok Utara, 16 Muharam 1438 H/ 17Oktober 2016. Bupati Lombok Utara tertanda Dr.H. Najmul Akhyar. SH.MH.  ( Ardes ).






Tidak ada komentar:

Posting Komentar